Terus terang saya merasa salut dengan teman saya itu.
Lha... salut kenapa ?
Mungkin cuma kebetulan, ketika membaca itu kok rasa-rasanya pas dengan saya, walaupun tidak 100%. Tapi saya ga bakalan bisa nemuin kata-kata seperti itu ketika akan mengungkapkan perasaan dalam suatu kalimat yang pendek. Ketika dalam kondisi seperti ini, pasti akan sangat sulit bagi saya menemukan kata-kata / kalimat yang "baik" seperti itu.
Ini pendapat pribadi saya, bahwa kalimat seperti itu merupakan kalimat yang "bersahaja" tidak pesimis atau terdengar cengeng. Dan saya yakin itu adalah merupakan cerminan keteguhan hati si penulis. Itulah mengapa tadi saya katakan, bahwa saya merasa salut.
Saya tidak mau ikut campur lebih jauh mengenai permasalah yang dihadapi dia. Namun yang jelas setidaknya saya merasa bangga memiliki teman yang tegar dalam menghadapi problem hidupnya....
0 comments