Tuesday 11 January 2011

BlackBerry dan Penyaring Konten Internet

Beberapa hari belakangan, kita mendengar tuntutan Menkominfo kepada Research in Motion (RIM) untuk melakukan penyaringan terhadap konten internet yang mengandung pornografi sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Namun yang nyaring terdengar di masyarakat adalah 'Blackberry akan ditutup', kontan saja banyak para pengguna Blackberry yang tidak setuju, bahkan mengajukan protes, kritik dan cemooh melalui jejaring sosial Twitter.

Sebenarnya hal yang demikian tidak perlu terjadi, jika kita semua memahami dan mengerti duduk permasalahannya. Penulis tergerak untuk membuat tulisan sederhana ini dan disampaikan dengan bahasa awam agar dapat dijadikan tambahan informasi agar pembaca dapat lebih memahami tentang apa yang sebenarnya terjadi dan kemudian dapat mengambil sikap yang sesuai dan sewajarnya.


ISP (Internet Service Provider)

ISP adalah penyelenggara jasa layanan internet kepada pelanggan. Jenis layanan ISP di antaranya adalah akses internet, email address, website hosting dll. Dengan akses internet kita dapat menjelajahi internet dengan menggunakan browser seperti mozilla, chrome, internet explorer. Kita dapat mengakses Facebook dan Twitter, berkomunikasi menggunakan email, ngobrol dan chatting menggunakan YM, Gtalk dll.

Di Indonesia kita mengenal banyak penyedia jasa layanan Internet ini, seperti indo.net, dnet, biznet, telkomnet, im2 dll. Metode akses yang ditawarkan oleh masing-masing penyedia pun beragam, mulai dari berupa dial-up, leased-line, frame-relay, satelit, microwave atau melalui operator selular baik menggunakan teknologi 2G, 2.5G, 3G, 4G dlsb. Lihat gambar ilustrasi A.



Ilustrasi sederhananya adalah misalnya sebagai pelanggan Telkomsel kita dapat melakukan chatting dengan menggunakan YM (Yahoo messenger) atau lainnya dan menjelajahi internet dengan menggunakan HP merk Nokia E52. Ini dimungkinkan karena Telkomsel juga memberikan jasa layanan Internet.

Sebagai pelanggan internet Telkomsel kita dapat menjelajahi internet dengan menggunakan internet browser dengan menggunakan handphone kemudian mencari informasi di www.google.com. Pada situasi ini, kita menggunakan jasa layanan internet yang diberikan oleh Telkomsel sendiri. Gerbang internet yang dipergunakan sudah barang tentu dimiliki oleh Telkomsel. Penyedia internet diwajibkan untuk melakukan penyaringan konten internet sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.


Pemerintah Indonesia berdasarkan undang-undang yang berlaku mewajibkan seluruh ISP yang beroperasi di Indonesia untuk memiliki ijin operasi. Salah satu dari beberapa kewajiban ISP ini adalah dengan melakukan penyaringan konten internet yang salah satu di antaranya adalah konten yang mengandung pornografi. Untuk ISP di Indonesia, biasanya alat yang dipergunakan untuk melakukan penyaringan konten ini, dipasang pada area sekitar gerbang internet.

BlackBerry

BlackBerry merupakan ponsel pintar yang memiliki banyak fungsi sehingga mampu dijadikan alat bantu personal digital (personal digital assistant). Beberapa fungsi yang diberikan oleh BlackBerry seperti address book, calendar, email, messenger, browser, internet, office application dll. Akibat dari banyaknya fungsi yang diberikan, BlackBerry dapat membantu pengguna baik untuk urusan-urusan pribadi maupun urusan-urusan resmi dan bisnis, membuat BlackBerry mendapat respons yang luar biasa di Indonesia.

Yang menarik adalah ketika kita menjelajahi internet dengan menggunakan BlackBerry, sebenarnya siapakah pemberi layanan akses internet tersebut? Operator seluler atau RIM?

BlackBerry Internet Services (BIS)

BIS adalah salah satu layanan dari RIM untuk menyediakan jasa akses internet, BlackBerry email, akses email account, messaging, termasuk pula akses ke Facebook dan Twitter. Jika dilihat dari variasi jenis layanan yang ditawarkan, maka BIS dapat kita analogikan sama seperti ISP. Sebagai ISP maka BIS harus diperlakukan sama seperti pemberi jasa layanan internet lainnya.

Kita mengetahui, Jika ISP memiliki infrastruktur pendukung yang berada di Indonesia Sudah barang tentu gerbang internet ISP local berada di Indonesia, tidak demikian halnya dengan BIS (ISP dari RIM) yang infrastruktur pendukungnya berada di Kanada, maka gerbang internet BIS pun berada di Kanada.


Sebagai pelanggan layanan BlackBerry melalui jaringan Telkomsel, kita dapat pula menjelajahi internet dengan menggunakan internet browser atau BlackBerry browser, menggunakan Blackberry Torch 9800 kemudian mencari informasi di www.google.com.

Kembali kepada pertanyaan, ketika kita menjelajahi internet dengan menggunakan BlackBerry, sebenarnya siapakah pemberi layanan akses internet tersebut? Operator seluler atau RIM?

Apa Permasalahannya?

Di sinilah awal permasalahan dimulai. Ketika pemerintah mewajibkan semua ISP yang berada di Indonesia untuk melakukan penyaringan dan filter konten internet, ISP harus dapat memasang penyaring konten tersebut pada infrastrukur ISPnya.

Bagaimana dengan BIS?

Jika dilihat ilustrasi alur internet browser, gerbang internet BIS berada di Canada. Alur data dari pelanggan ke internet bablas tanpa melalui alat penyaring konten. Alur browser dari pelanggan akan melalui infrastruktur seluler, infrastruktur BlackBerry, infrastruktur BIS, gerbang internet BIS sampai akhirnya ke samudera internet. Tanpa tersentuh oleh alat penyaring konten.


Di satu sisi, setiap penyelenggara jasa layanan internet di Indonesia harus mematuhi semua aturan-aturan yang berlaku di Indonesia, yang salah satu di antaranya adalah melakukan penyaringan konten internet. Di sini lain, sangat sulit bagi RIM untuk melakukan penyaringan konten pada infrastruktur BIS nya mengingat keberadaan nya tidak berada pada wilayah hukum Indonesia.

Haruskah RIM hengkang dari Indonesia? Haruskan pelanggan menjadi korban atas semua ini? Adakah solusi yang dapat diterima semua pihak? Pemerintah, Operator, RIM dan pelanggan?

Bagaimana Solusinya?

Beberapa usulan solusi di bawah mungkin bisa dipertimbangkan untuk didiskusikan oleh para pihak (RIM, Operator dan Kemkominfo), untuk mencapai tujuan bersama:

1. RIM melakukan penyaringan konten di Indonesia.
Usulan Solusi ini dilakukan dengan mengaplikasikan penyaring konten di operator-oprator yang bekerja sama dengan RIM. Solusi ini mengharuskan RIM untuk memasang alat tersebut di semua operator. Kamudian pertanyaan muncul, Bagaimana jika negara-negara lain selain Indonesia juga memaksa RIM untuk melakukan hal yang sama? Maka RIM harus mengeluarkan biaya yang tidak murah.

2. Memisahkan layanan internet dan layanan BlackBerry
Usulan Solusi ini dilakukan dengan memisahkan layanan BlackBerry non-internet dan internet. Layanan internet tetap dilakukan oleh masing-masing operator. Solusi ini akan mengurangi laba RIM karena tidak dapat menjual jasa BIS nya, dan menambah keuntungan Operator atas jasa layanan internet yang akan dibebankan ke pelanggan. Apakah pelanggan akan membayar harga yang lebih mahal? Mungkin iya mungkin juga tidak, tergantung bagaimana operator pandai dan mampu mem-bundle layanan internet dan blackberry nya.

3.RIM membangun ISP di Indonesia
Usulan Solusi ini dilakukan dengan menginstruksikan RIM untuk membangun ISP di Indonesia untuk memberikan layanan BIS melalui operator-operator seluler di Indonesia. Dengan solusi ini, penyaringan konten dilakukan pada ISP milik RIM tersebut. Akankah RIM setuju dengan usulan solusi ini? Bagaimana jika semua negara memaksa RIM untuk melakukan hal yang sama?

4.RIM melakukan penyaringan konten pada infrastruktur BIS nya.
Usulan Solusi ini dilakukan agar RIM dapat membangun sistim penyaringan konten nya yang terintegrasi dengan infrastruktur BIS nya, mungkin ini solusi yang paling tepat untuk RIM, yaitu dengan mengintegrasikan system penyaringan dengan infrastruktur BIS nya. Ini dilakukan dengan memodifikasi sedikit arsitektur infrastruktur BIS dan infrastruktur BlackBerry-nya. Jika ini dilakukan, maka RIM dapat dengan mudah mengikuti aturan-aturan yang ada, di negara manapun mereka beroperasi.

Penutup

Dengan memahami dan mengerti permasalahan secara benar, dilanjutkan dengan mengidentifikasi opsi pilihan solusi yang tersedia dan didiskusikan serta dimusyawarahkan dengan semua pihak terkait (RIM, Operator, Pemerintah dan Pelanggan) dengan semangat mencari solusi terbaik menggunakan azas sukses bersama. Maka tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan win-win-win solution. Good Luck RIM!!! All the best, Jayalah Indonesia, Hidup Operator, Hidup Pelanggan.
Load disqus comments

2 comments